Senin, 09 November 2015

Pepeling



Kungsi aya pasini urang janji rek mupusti
Kungsi tigin saati urang gempung rek ngahiji
Nuj jangji kunaon geuning sulaya ?
Nu jangji kunaon biluk jeung deungeun ?
Nu jangji kunaon ilang tangtungan ?
Asal hiji jadi udar….asl dulur jadi batur
Pangburisat ngudag pangkat, tega ngahianat
Perang jeung dulur sorangan
Asal meunang….

Aya nu seuri mateni batur sorangan
Aya nu nyeuri di tigas dulur sorangan

Tangtung urang rek kamana ?
Tangtung urang rek kumaha ?
Tangtung urang rek di mana ?
Tangtung urang rek keur saha ?

Urang lain jeung nu lian
Titis tulis sarundayan
Najan beda pamadegan
Ulah poho ka wiwitan !!!!!!!!

Selasa, 28 Januari 2014

Kisah Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama


Kisah Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama


Kisah Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama- Sobat, Baginda Rasulullah diutus ke dunia salah satu tugasnya adalah menyampaikan wahyu Allah SWT. Wahyu berasal dari bahasa Arab ‘Awha’ yang berarti inspirasi atau arahan. Wahyu itu merupakan kata-kata Allah SWT yang terususun indah menjadi ayat-ayat al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya. 
Kisah Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama
Mendapat wahyu seperti yang dialami Nabi Muhammad adalah bukan perkara mudah. Pasalnya wahyu bersumber dari  sang penguasa sumber ilmu dan mempunyai kedudukan paling teratas dan bersifat ketuhanan. Berikut ini artikel yang akan menceritakan bagaimana kisah sang Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Malaikat Jibril. 
Seluruh proses penerimaan wahyu Allah memang melalui perantara Jibri sebagai malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu. Pada saat mendapatkan wahyu pertama, sang baginda Rasulullah bahkan menganggap bahwa dirinya gila. Hanya jiwa yang besar dan kuatlah yang sanggup memikul beban kenabian itu. 
Surah pertama yang disampaikan Malaikat Jibril adalah Al-Alaq. Salah satu  penulis sejarah Islam terkenal, Hussein Haekal menuliskan, usai menerima wahyu pertama, baginda Nabi Muhammad SAW terus terbangun dengan ketakutan dan kebingungan. Ia merasa benar-benar tidak dapat menafsirkan apa yang telah terjadi pada dirinya.
Diriwayatkan dari Aisyah, Ummul mukminin ra. dia berkata; Awal mula wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah SAW adalah  berupa mimpi yang benar. Saat itu Rasulullah SAW tengah  berkhalwat (menyepi) di Gua Hira. Hal ini memang biasa Ia lakukan untuk beribadah selama beberapa malam sebelum beliau kembali kepada keluarganya. Biasanya Rasulullah SAW membawa perbekalan makanan, lalu beliau pulang menemui Khadijah untuk mengambil perbekalan lagi. Di sana lah wahyu pertama tersebut turun melalui perantara Jibril.
Haekal dan Al Mubarakfuri  menuliskan bahwa ketika sang malaikat datang, Baginda lalu mendongakkan kepala ke langit menuju arah datangnya suara itu. Baginda dapat melihat dengan jelas malaikat Jibril dalam rupa seorang lelaki dengan kedudukan kedua-dua kakinya berada di ufuk langit. Jika pada gambaran pada mata kasarnya, Jibril menunjukkan betapa 'luar biasa' malaikat yang merupakan hamba Allah yang paling setia ini.
Baginda yang masih ketakutan itu memalingkan mukanya ke arah lain dan  tidak ingin berhadapan dengan Jibril. Akan tetapi, dimana pun Rasulullah berpaling, Jibril tetap terlihat. 
Kisah Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama
Beliau didatangi malaikat yang mengakatan “Bacalah!” Rasulullah saw menjawab, “Aku tidak bisa membaca”. Kata Rasulullah saw: “Lalu malaikat itu memelukku keras-keras sehingga nafasku terasa sesak, kemudian dia melepaskanku, lalu dia katakan lagi, “Bacalah!” Aku menjawab “Aku tidak bisa membaca”. Dia memelukku lagi lagi (kedua kalinya) dengan keras sehingga nafasku terasa sesak, lalu dia melepaskanku, kemudian dia membacakan, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah yang maha pemurah”, (QS.Al-laq: 1-3)
Kemudian Rasulullah SAW pulang dengan perasaan sangat ketakutan. Beliau menemui Khadijah binti Khuwaylid ra. Kata beliau, “Selimutilah aku! Selimutilah aku” Maka keluarga Nabi SAW menyelimuti beliau sehingga rasa takut tersebut hilang. Setelah Ia tenang, Beliau ceritakan kepada Khadijah peristiwa yang telah beliau alami. Kata beliau, “Aku takut akan terjadi sesuatu pada diriku”. Khadijah menjawab. “Demi Allah, tidak akan terjadi apa-apa. Allah tidak akan membuatmu hina, karena engkau selalu menyambung sanak kerabat, menolong fakir miskin, menghormati tamu dan membantu orang-orang yang tertimpa musibah”.
Khadijah kemudian mengajak Nabi saw. pergi untuk menemui Waraqaoh bin Naufal bin Asad bin Abdul ‘Uzza, yang merupakan sepupu Khadijah. Waraqoh adalah orang yang beragama Nasrani pada masa Jahiliyah dan pernah menulis kitab Injil dalam bahasa Ibrani. Kala itu Warakah sudah tua dan buta. Kata Khajdijah, “Hai sepupuku! dengarlah kata sepupumu ini (Muhammad) ini!”.
Waraqah bertanya kepada Nabi SAW “Hai sepupuku! Apa yang kau alaMI?” Rasulullah menuturkan kepada Waraqah apa yang telah beliau alamai, lalu Waraqah mengatakan kepada beliau, “Dia itu An-Namus (Jibril) yang juga telah diutus oleh Allah kepada Nabi Musa. Betapa seandainya aku masih muda dan masih hidup ketika nanti kaummu mengusirmu!” Rasulullah saw, bertanya, “Apakah mereka akan mengusirku?” Waraqah menjawab, “Ya. Tidak ada laki-laki yang menyampaikan wahyu seperti yang kau bawa ini melainkan akan dimusuhi. Seandainya aku masih hidup ketika nanti kau diusir niscaya aku akan membelamu dengan segenap kemampuanku”. (HR. Bukhari, hadits no.3)
Setelah peristiwa itu, wahyu pun tidak turun dalam beberapa waktu. Nah Sobat sudah tahukan bagaimana kisah sang Nabi SAW menerima wahyu. Semoga kita yang tinggal mempelajari wahyu dalam bentuk Alquran dapat  mengamalkan dan mempelajari dengan benar ajaran-ajaran yang sudah disampaikan Allah melalui perantara sang Nabi Muhammad SAW.


Senin, 27 Januari 2014

Nabi Nuh

Nuh

Nuh
נוֹחַ
Nūḥ
Französischer Meister um 1675 001.jpg
Lukisan "Bahtera Nuh", 1675. Dipajang di Museum Magyar Szépmüvészeti, Budapest, Hungaria.
Orang tua Lamekh[1] (ayah),
Anak Sem, Ham, Yafet[2]
Pekerjaan Pembuat bahtera, petani, pembuat kebun anggur pertama[3]
Umur 950 tahun[4]
Sumber
Nuh (Ibrani: נוֹחַ, Nūḥ; Tiberias: נֹחַ; Arab: نوح) (sekitar 3993-3043 SM) adalah seorang rasul yang diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Quran. Nuh diangkat menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM. Diperkirakan ia tinggal di wilayah Selatan Irak modern. Namanya disebutkan sebanyak 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru[5] dan 43 kali dalam Al-Quran.
Menurut Al-Qur'an, ia memiliki 4 anak laki-laki yaitu Kanʻān, Sem, Ham, dan Yafet. Namun Alkitab hanya mencatat, ia memiliki 3 anak laki-laki Sem, Ham, dan Yafet. Kitab Kejadian mencatat, pada jamannya terjadi air bah yang menutupi seluruh bumi; hanya ia sekeluarga (istrinya, ketiga anaknya, dan ketiga menantunya) dan binatang-binatang yang ada di dalam bahtera Nuh yang selamat dari air bah tersebut. Setelah air bah reda, keluarga Nuh kembali me-repopulasi bumi.

Nuh menurut Islam

Etimologi

Suyuti menceritakan bahwa nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Syria yang artinya “bersyukur” atau “selalu berterima kasih”. Hakim berkata dinamakan Nuh karena seringnya dia menangis, nama aslinya adalah Abdul Ghafar (Hamba dari Yang Maha Pengampun).
Sedangkan menurut kisah dari Taurat nama asli Nuh adalah Nahm yang kemudian menjadi nama sebuah kota, kuburan Nuh berada di desa al Waqsyah yang dibangun didaerah Nahm.[6]
Nuh mendapat gelar dari Allah dengan sebutan Nabi Allah dan Abdussyakur yang artinya “hamba (Allah) yang banyak bersyukur”.[7]

Genealogi

Dalam agama Islam, Nuh adalah nabi ketiga sesudah Adam, dan Idris. Ia merupakan keturunan kesembilan dari Adam. Ayahnya adalah Lamik (Lamaka) bin Metusyalih|Mutawasylah (Matu Salij) bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusyi bin Syits bin Adam. Antara Adam dan Nuh ada rentang 10 generasi dan selama periode kurang lebih 1642 tahun.
Nuh hidup selama 950 tahun. Ia mempunyai istri bernama Wafilah,[8] sedangkan beberapa sumber mengatakan istri Nuh adalah Namaha binti Tzila atau Amzurah binti Barakil[9] dan memiliki empat orang putra, yaitu Kanʻān, Yafith, Syam dan Ham.

Biografi

Nuh adalah Rasul Allah yang pertama yang diutus ke atas bumi ini, sedangkan Adam, Syits dan Idris yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf Nabi saja, bukan sebagai Rasul karena mereka tidak memiliki umat atau kaum.
Dari Ibnu Katsir bahwa Nuh diutus untuk kaum Bani Rasib. Dia lahir 126 tahun sepeninggal Nabi Adam AS, sedangkan menurut Ahli Kitab dia lahir 140 tahun sepeninggal Nabi Adam. Dia adalah utusan yang pertama yang diutus untuk umat manusia. Penduduk yang diserunya dikenal dengan Banu Rasib.
Dari Ibnu Abi Hatim : Abu Umamah mendengar seorang berkata kepada Nabi “Wahai Utusan Tuhan, apakah Adam seorang Nabi?” Nabi menjawab “Ya”. Orang tersebut bertanya lagi: “Berapa Lama antaranya dengan Nuh?” maka Nabi Menjawab “sepuluh generasi”
Ibnu Abbas menceritakan Bahwa nabi Nuh diutus pada kaumnya ketika berumur 480 tahun. Masa kenabiannya adalah 120 tahun dan berdakwah selama 5 abad. Dia mengarungi banjir ketika ia berumur 600 tahun, dan kemudian setelah banjir ia hidup selama 350 tahun.
Ibnu Abi Hatim dari Urwah bin Al Zubayr bahwa Wadd, Suwa, Yaghuth, Ya’uq dan Nasr adalah anak nabi Adam. Wadd adalah yang tertua dari mereka dan yang paling saleh di antara mereka.
Ibnu Abbas menceritakan bahwa ketika Nabi Isa menghidupkan Ham bin Nuh, dia bertanya kepadanya kenapa rambutnya beruban, ia menjawab dia meninggal di saat usia muda karena ketakutannya ketika banjir. Ia berkata bahwa panjang kapal Nuh adalah 1200 Kubit dan lebarnya 600 Kubit dan mempunyai 3 lapisan.

Migrasi dari Suq Thamanim ke Babylonia

Ibnu Thabari menceritakan setelah kapal berlabuh di pegunungan Ararat, ia kemudian membangun suatu kota di daerah Ararat (Qarda) di suatu areal yang termasuk Mesopotamia dan menamakan kota tersebut Themanon (Kota delapan Puluh) karena kota tersebut dibangun oleh orang yang beriman yang berjumlah 80 orang. Sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama Suq Thamanin.
Ibnu Abbas kemudian menceritakan bahwa Nuh membangun kota Suq Thamanin dan semua keturunan Qayin dibinasakan. Menurut Al-Harith dari Ibnu Sad dari Hisham bin Muhammad dari ayahnya dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas berkata ”ketika Suq Thamanin menjadi penuh dengan keturunan Nuh mereka berpindah ke Babylon dan membangun kota tersebut”.
Abd al Ghafar menceritakan ketika kapal berlabuh di bukit Judi pada hari Ashura.

Doa Nuh kepada Keturunannya

Ibnu Ishaq mengatakan bahwa Nuh mendoakan ketiga putranya. Nuh mendoakan keturunan Sam menjadi nabi-nabi dan rasul. Nuh mendoakan keturunan Yafith untuk menjadi raja-raja, sedangkan dari keturunan Ham dia doakan agar menjadi abdi dari keturunan Yafith dan Sam.
Ketika Nuh menginjak usia lanjut, ia mendoakan agar keturunan Gomer dan Kush menjadi raja-raja, karena mereka berdua ini melayani kakeknya disaat usianya lanjut.
Ibnu Abbas menceritakan bahwa keturunan Sam menurunkan bangsa kulit putih, Yafith menurunkan bangsa berkulit merah dan coklat, Sedangkan ham menurunkan bagsa Kulit hitam dan sebagian kecil berkulit putih.

Anak

Sebuah ilustrasi ketiga anak Nuh yaitu Sam, Ham dan Yafith. Dilukis oleh James Tissot 1904.
Kanʻān bin Nuh
Dari keempat putra Nuh, hanya tiga orang yang selamat dari bencana banjir, karena taat serta mengikuti ajaran yang dibawa ayahnya. Adapun seorang anaknya lagi yang tertua, yaitu Kan'an, tewas tenggelam. Nuh merasa sedih karena anaknya tidak mau mengikuti ajarannya. Sedangkan menurut Hasan al-Bashri berpendapat bahwa Kan’an adalah anak tiri Nuh yaitu anak dari isterinya yang durhaka.
Yafith bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Yafith bernama Arbasisah binti Marazil bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Yafith menurunkan 7orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan, yaitu Gomer, Marihu, Wa’il, Hawwan, Tubal, Hawshil dan Thiras. Anak perempuan dari Yafith adalah Shabokah.
Sam bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Sam bernama Shalib binti Batawil bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Sam menurunkan Arfaqsyad, Asshur, Lud, Elam, dan Aram.
Ham bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Ham bernama Nahlab binti Marib bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Ham menurunkan 4 orang anak laki-laki, yaitu Kush, Put, Kanaan dan Qibthy atau Misraim.
Menurut Ibnu Ishaq tidak diketahui apakah Aram adalah satu ibu atau dari ibu yang berbeda dengan anak Sam lainnya. Sam berdiam di Mekkah dan dari keturunannya yaitu Arpaksyad menurunkan nabi dan rasul. Kemudian dari nya menurunkan bangsa Arab dan bangsa Mesir kuno. Keturunan Yafith menjadi raja untuk wilayah non arab seperti Turki, Khazar dan Persia yang raja terakhirnya adalah Yazdajird bin Shahriyar bin Abrawiz yang masih merupakan keturunan Gomer bin Yafith bin Nuh.
Keturunan Sam berdiam di Majdal yang berada di pusat bumi yang daerah tersebut berada di Satidama (suatu daerah bagian utara Irak atau dibagian Timur Anatolia), di antara Yaman dan Syria. Tuhan memberikan mereka kitab dan kenabian serta memberikan warna kulit yang coklat dan putih.
Bangsa ʿĀd berkembang di suatu lembah yang dinamakan Al-Shihr (Bagian Selatan Arabia menghadap lautan Hindia) dan dibinasakan disuatu lembah yang dinamakan Lembah Mughith.
Kemudian Mahrah menetap di lembah Al-Shihr. Ubayl berkembang di wilayah Yasthrib, Amalek berkembang di Sana sebelum dinamakan Sana. Beberapa dari keturunan Amalek kemudian pergi ke Yastrib dan mengusir bangsa Ubayl, yang kemudian Jubayl berkembang di wilayah Juhfah, tapi banjir membinasakan mereka sehingga dinamakan wilayah tersebut Al-Juhfah (tempat penyapuan).
Thamud berdiam di Hijr dan di sekitarnya dan dibinasakan di sana. Tasm dan Judays berdiam di Yamamah dan kemudian dibinasakan, ketika Umaym memasuki wilayah Al Abar (Wabar, suatu tempat di Yaman) dan dibinasakan di sana. Di sekitar Yamamah dan Al Shihr tidak ada yang bepergian di sana karena wilayahnya telah dikuasai Jin. Daerah tersebut dikenal dengan Ubar karena berasal dari nama Abar bin Umaym.
Keturunan Joktan bin Eber memasuki Yaman dan kemudian menamainya Yaman yang berarti Selatan. Beberapa kaum dari Kan'an memasuki Syria yang namanya adalah Al-Sha’m maka dari itu wilayah Syria dahulu dikenal dengan nama Syam.
Diceritakan dari Damrah bin Rabiah dari Ibnu Ata dari Ayahnya bahwa Ham menurunkan keturunan yang berkulit hitam dan berambut keriting. Rambut mereka tipis. Yafith menurunkan keturunan yang berwajah datar dan bermata kecil atau sipit, sedangkan Sam menurunkan keturunan yang berwajah tampan dan berambut indah.

Cucu

Keturunan Ham
  • Kush bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Kush bernama Qarnabil binti Batawil bin Tiras dan darinya menurunkan Habsyah, Hind dan Sind.
  • Phut bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Phut bernama Bakht binti Batawil. Put kemudian berdiam bersama keturunan Kush yaitu Hind dan Sind di wilayah India.
  • Kan`an bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Kan'an bernama Arsal binti Batawil bin Tiras dan darinya menurunkan bangsa berkulit hitam atau negro, Nubia, Fezzan, Zanj dan Zaghawah.
  • Mizraim bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan keturunan Mizraim adalah bangsa Koptik dan Barbar.
  • Egyptus binti Ham: Anak Ham yang satu ini adalah seorang wanita.
Keturunan Sam
  • Lud bin Sam: Ibnu Ishaq menyebutkan Lud kawin dengan anak perempuan Yafith yaitu Shakbah dan melahirkan baginya Faris, Jurjan, dan ras yang mendiami wilayah Persia. Kemudian dari Lud lahir pula Tasm dan Imliq tapi tidak diketahui apakah mereka stu ibu atau tidak dengan Faris bin Lud. Imliq berdiam di wilayah tanah suci.

    Imliq kemudian menurunkan bangsa Amalek yang kemudian menyebar di wilayah Uman, Hijaz, Syria dan Mesir. Dari keturunan Lud ini melahirkan bangsa bangsa perkasa di Syria yang disebut dengan bangsa Kanaanit. Dari Lud juga menurunkan Firaun Mesir, penduduk Bahrayn dan ‘Uman yang kemudian dikenal dengan bangs Jasim. Penghuni Madinah seperti Bani Huff, Sa’d bin Hizzan, Banu Matar dan Banu Al-Azraq, Penduduk Najd yaitu Badil dan Rahil, Penduduk Tayma adalah keturunan dari Lud bin Sham.

    Bani Umaym bin Lud berdiam di Wabar yang merupakan daerah gurun yang dikenal dengan gurun Alij dan berkembang disana. Kemudian mereka berbuat ingkar disana dan akhirnya Allah menghancurkan mereka. Satu-satunya suku mereka yang tersisa dari bencana tersebut adalah suku Nasnas.

    Tasm bin Lud berdiam di Yamamah (kota kuno Bahrayn). Dari keturunan Lud seperti Tasm, Amalek, Umaym dan Jasim menggunakan dialek arab, sedangkan dari keturunan Lud yang lain seperti Faris menggunakan dialek Farsi.

    Keturunan Lud bin Sham dan termasuk keturunan Madhay bin Yafith kemudian pergi menuju Gomer dan Gomer kemudian menjaga mereka dan membiarkan mereka berkembang di wilayahnya. Dari bangsa Madhay ini menurunkan bangsa Media yang salah satu rajanya adalah Cyrus Agung.

    Salah satu bangsa Barbar adalah keturunan dari Thamila bin Marib bin Faran bin Amr bin imliq bin Lud bin Sham. Bangsa yang pertama kali berbicara dengan bahasa Arab adalah Imliq bin Lud setelah kepindahannya dari Babylonia.
  • Aram bin Sam: Aram bin Shem menurunkan Uz, Mash, Gether dan Hul. Kemudian Uz menurunkan Gether, ʿĀd dan Ubayl. Gether bin Aram menurunkan Tsamud dan Judays. Mereka ini berbicara dengan bahasa Arab Mudari. Mereka ini dikenal dengan Arab Aribah atau Arab asli karena dari merekalah bahasa Arab berasal. Dari keturunan Aram dan Lud ini melahirkan bangsa Arab pertamaatau bangsa Arab Aribah.

    ʿĀd berdiam di gurun disekitar jalan menuju Hadramaut di Yaman. Tsamud memahat pegunungan untuk dijadikan tempat tinggalnya yang berada antara Hijaz dan Syria dan sejauh Wadi al-Qura. Judays mengikuti Tasm dan berdiam di lingkungan Yamamah sampai Bahrayn. Nama Yamamah pada saat itu adalah Jaww. Sedangkan Jasim berdiam di Uman. Mash menurunkan bangsa Nabatea yang silsilahnya adalah Nabit bin Mash bin Aram.

    Di Era kaum ʿĀd, mereka dikenal dengan ʿĀd dari Iram, ketika kaum’Ad dihancurkan maka kaum Tsamud disebut Iram. Setelah Tsamud dihancurkan keturunan Iram yang tersisa disebut dengan Arman atau Aramean.
  • Arfaqsyad bin Sam: Arpkasyad menurunkan umat-umat pilihan dan darinya kebanyakan nabi berasal. Ia mempunyai anak yang bernama Qaynam yang tidak diceritakan di dalam Taurat. Ia tidak diceritakan di dalam taurat karena ia menyebut dirinya sebagai dewa dan mempelajari sihir. Qaynamkemudian menurunkan anak yang bernama Shelah, dan menurunkan Abir. Bagi Abir menurunkan 2 anak, yaitu Peleg atau Qasim dan Yoktan atau Qahthan yang menurunkan 2 anak, yaitu Ya’rub dan Yaqtan. Yoktan adalah penguasa pertama atas negeri Yaman.

    Arpaksyad juga mempunyai anak yang bernama Nimrod yang mendiami sekitar wilayah Al-Hijr. Sham lahir ketika Nuh berumur 500 tahun, kemudian Arpaksyad lahir ketika Sham berumur 102 tahun. Qaynam lahir ketika umur Arpaksyad 35 tahun, Shelah lahir ketika Qaynam berumur 39 tahun, Eber lahir ketika Shelah berumur 30 tahun.

    Yoktan bin Eber bin Shaleh bin Arfaqsyad darinya menurunkan bangsa Hind dan Sind terkemudian. Silsilahnya kembali kepada Buqayin bin Yoktan. Dari Yoktan melahirkan Ya’rub menurunkan Yashjub menurunkan Saba’. Saba’ menurunkan Himyar, Kahlan, ‘Amr, Al-Ash’ar, Anmar, Murr, ‘Amilah. Amr bin Saba menurunkan ‘Adi. ‘Adi menurunkan Lakhm dan Judham.
  • Ghalem bin Sam: Dikisahkan bahwa keturunan dari Ghalem ini adalah bangsa Persia.
  • Asshur bin Sam: Sedangkan dari Asshur keturunannya adalah menjadi bangsa Assyria.
Keturunan Yafith
  • Meshech bin Yafith: Darinya menurunkan Ashban. Menurut Blachere Ashban adalah koloni dari Ishafan yang menetap di Syria, Mesir, Afrika Utara, dan Spanyol.
  • Yavan bin Yafith: Darinya menurunkan Slavia dan Burjan atau Bulgar. Bangsa Byzantium adalah keturunan dari Lanta bin Javan.
  • Magogh bin Yafith: Dari Magogh inilah bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang telah diramalkan akan datang pada akhir zaman.
  • Khatubal bin Yafith
  • Ma'za bin Yafith
  • Tyrash bin Yafith

Bahtera Nuh

Gunung Ararat di negara Turki yang diduga sebagai tempat berlabuhnya Bahtera Nuh.
Puluhan tahun Nuh berdakwah, tetapi umatnya tidak mau mengikuti ajarannya dan tetap menyembah berhala. Bahkan mereka sering kali menganiaya Nuh dan pengikutnya. Untuk itu Nuh meminta Allah supaya menurunkan azab bagi mereka. Kemudian dalam kisah tersebut dikatakan bahwa Allah mengabulkan permintaan Nuh. Agar umat Nuh yang beriman terhindar dari azab tersebut, Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera. Bersama para pengikutnya, Nuh mengumpulkan paku dan menebang kayu besar dari pohon yang ia tanam selama 40 tahun. Melalui wahyu-Nya, Allah membimbing Nuh membuat bahtera yang kuat untuk menghadapi serangan topan dan banjir. Bahtera Nuh dianggap merupakan alat angkutan laut pertama di dunia.
Menurut Al Qur'an, bahtera Nuh telah mendarat di Bukit Judi dan banyak perbedaan pendapat mengenai Bukit Judi tersebut, baik dari para ulama maupun temuan arkeolog. Ada pendapat[siapa?] yang menunjukkan suatu gunung di wilayah Kurdi atau tepatnya di bagian selatan Armenia, ada pendapat lain dari Wyatt Archeological Research, bukit tersebut terletak di wilayah Turkistan Iklim Butan, Timur laut pulau yang oleh orang-orang Arab disebut sebagai Jazirah Ibnu Umar (Tafsir al-Mishbah).
Di dalam Alkitab menyebutnya terdampar di Gunung Ararat Turki. Para arkeolog Cornuke dan tim mengatakan bahwa bahtera Nuh diduga telah ditemukan di Iran. Lokasinya tidak sesuai seperti yang dijelaskan dalam kitab Kejadian; Bahtera ini telah melakukan perjalanan dari timur mengarah ke Mesopotamia. Cornuke dan tim berpikir bahwa Gunung Ararat adalah kemungkinan besar sebagai sebuah pengalihan saja. "Alkitab memberikan petunjuk di sini tetapi ini bukanlah mengarah ke Turki, tetapi mengarah langsung ke Iran."[10]
Berdasarkan foto yang dihasilkan dari gunung Ararat, menunjukkan sebuah perahu yang sangat besar diperkirakan memiliki luas 7.546 kaki dengan panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki dan masih ada tiga tingkat lagi di atasnya.
  • Tingkat pertama diletakkan binatang-binatang liar dan yang sudah dijinakkan
  • Tingkat kedua ditempatkan manusia
  • Tingkat ketiga burung-burung

Nuh menurut Kristen

Bahtera Nuh, karya Edward Hicks, dibuat tahun 1846.
Sebuah peta T dan O yang menggambarkan tentang pembagian koloni masyarakat, mengidentifikasikan tiga benua sebagai populasi dari keturunan Sem (Shem), Ham (Cham) dan Yafef (Japeth).
Nuh adalah anak laki-laki Lamekh, yang dilahirkan pada saat Lamekh berumur 182 tahun.[11] Ia dilahirkan 1.056 tahun setelah Adam.[12] Dari 10 generasi setelah Adam, Nuh adalah orang ketiga yang memiliki umur terpanjang, mencapai 950 tahun.[13] Namanya juga tercatat dalam silsilah Yesus di Lukas 3:36.
Nuh digambarkan sebagai orang yang benar di antara orang-orang lain yang hidup di zamannya. Kejadian 6:8 mencatat, "Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan". Pada saat itu, manusia hidup bergelimang dosa sehingga Allah memutuskan untuk menjatuhkan hukuman dengan bersabda "Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi" [14]. Akan tetapi, Allah tidak menghancurkan segala-galanya. Dia memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan sebagian makhluk ciptaan-Nya.
Setelah bahtera itu selesai, Kitab Kejadian menggambarkan bahwa air merendam bumi selama 150 hari lamanya dan setelah itu air mulai surut. Nuh menunggu hingga bumi benar-benar kering sebelum membuka pintu bahtera. Nuh kemudian keluar bersama keluarga dan semua binatang yang ada di dalam bahtera tersebut.
Setelah Nuh diselamatkan, Allah mengadakan perjanjian dengan Nuh dan memberkatinya [15]. Inilah perjanjian yang pertama dikenal dan bersifat universal karena meliputi seluruh umat manusia. Di kemudian hari, Allah mengadakan perjanjian pula dengan Abraham, tetapi perjanjian itu dianggap bersifat lebih khusus.

Etimologi

Nama Nuh berasal dari Ibrani נֹחַ, נוֹחַ(Nōăḥ), yang berarti "hinggap", "menentramkan", "berhenti", atau "istirahat" (2 Raja-raja 2:15; Ratapan 5:5; Ulangan 5:14). Arti nama Nuh berdasarkan asal kata tersebut adalah "sabat", "istirahat", dan "penghiburan". [12]

Keluarga

Alkitab hanya mencatat Nuh memiliki tiga orang anak, Sem, Ham dan Yafet yang dilahirkan setelah Nuh berumur 500 tahun[16], sebelum air bah terjadi. Ketika Sem berusia 100 tahun, dua tahun setelah air bah, ia dikaruniai Arpakhsad[17]. Oleh karena itu Sem hanya berusia 98 ketika banjir datang. Ham dikatakan sebagai yang termuda [18].
Nama istri Nuh tidak disebut dalam Alkitab, menurut Kitab Yobel (termasuk dalam kanon Gereja Ortodoks Ethiopia) namanya adalah Emzara.
Tradisi Yahudi menulis nama istri Nuh adalah Naama (atau Naamah), putri Lamekh dan saudara perempuan Tubal-Kain.[19] Demikian pula Komentator Alkitab Ibrani, Rashi, yang hidup pada abad ke-11 M, dalam komentarinya mengenai Sefer Bereishis 4:22.[20]
Sebuah Midrash dari abad pertengahan, yang dikenal sebagai "Kitab Yasar" (Book of Jasher 5:15), juga menuliskan nama istri Nuh adalah Naamah, putri Henokh.[21]

Galeri

Lihat pula

Sabtu, 25 Januari 2014

Sejarah Perang Khandaq - Perang Parit


Sejarah Perang Khandaq - Perang Parit

Sejarah Perang Khandaq - Perang Parit- Sobat, mengulas tentang sejarah memang tidak ada habisnya. Terlebih jika mengulas tentang perang yang membuat kita semakin tahu, bahwa perjuangan kehidupan saat ini, ternyata tidak sebanding dengan mereka yang  yang berjuang dimasa lalu. Dengan sejarah tentunya kita diajari untuk tidak menyerah. Kali ini kita akan membahas tentang Perang Khandaq yang terjadi pada tahun kelima Hijriah.
Sejarah Perang Khandaq - Perang Parit
Perang Khandaq atau yang lebih disebut sebagai Perang Parit berawal ketika kaum Yahudi melanggar perjanjian damai dengan umat Islam. Kaum Yahudi tersebut malah bergabung dengan kaum kafir Quraisy dan menyiapkan pasukan sebanyak 10.000 orang dan dipimpin oleh Abu Sufyan. Sedangkan Nabi Muhammad SAW hanya dapat mengumpulkan sebanyak 3000 prajurit muslim. 
Mengapa disebut Perang Parit? Pasalnya dalam perang tersebut kaum muslimin menggali parit yang digunakan untuk perlindungandi perbatasan kota Madinah. Ini sesuainya dengan sarran yang diberikan sahabat Nabi dari Persia, Salman Al-Farisi. Menurut Salman, dengan dibuatnya parit di perbatasan, maka pasukan musuh akan terhambat. 
Proses penggalian parit memakan waktu hingga enam hari. Namun ketika proses penggalian itu dilaksanakan,Salman dan kaum muslim lain menemukan batu putih yang sangat besar dan keras. Karena tidak mampu memecahkan batu tersebut, akhirnya mereka memanggil Rasulullah SAW. Nabi pun segera datang dengan membawa kapak. 
Pada pukulan pertama, batu itu pecah sepertiganya dan mengeluarkan kilatan cahaya dari arah Syam. Hal itu diramalkan oleh Nabi Muhammad sebagai isyarat penakhlukkan Syam (Suriah). Pada pukulan kedua, sepertiga lagi pecah dan mengeluarkan cahaya dari arah Persia. Hal itu diramalkan oleh Nabi Muhammad sebagai isyarat penakhlukkan Persia. Pukulan ketiga memecahkan sepertiga sisa batu tersebut dan memancarkan cahaya dari arah Yaman. Hal itu diramalkan oleh Nabi Muhammad sebagai isyarat penakhlukkan Yaman.
Sejarah Perang Khandaq - Perang Parit
Ketika pasukan musuh tiba di Madinah, mereka heran melihat keadaan tersebut. Pasalnya strategi ini baru kali pertama mereka lihat dalam peperangan. Mereka belum pernah menyaksikan strategi seperti itu sebelumnya. Pengepungan pun terjadi selama sebulan lamanya. Namun selama itu pula tidak pernah terjadi peperangan terbuka. 
Baik kaum muslimin maupun kaum quraisy hanya salaing melemparkan panah dan perang tanding. Beberapa ksatria Quraisy seperti Amr bin Abdul Wudd, Ikrimah bin Abu Jahal dan Dinar bin Khattab maju menyebrangi parit. Mereka menantang perang tanding. Mereka dihadapi oleh pahlawan-pahlawan Islam seperti Ali bin Abi Thalib.
Namun mereka gagal memenangkan pertarungan. Pada Perang Parit sebanyak 700 orang lelaki Bani Kuraizah dihukum bunuh oleh tentara muslim karena dosa mereka yang besar sekali. Dengan kemenangan ini juga, maka berakhirlah riwayat bangsa Yahudi di Madinah. Mereka banyak yang pindah ke Syiria dan Khaibar.
Perang khandaq adalah perang yang unik. Dikatakan unik karena dalam perang ini tidak seorang Muslimpun keluar dari kota Madinah. Kaum Muslimin dikepung di dalam kota Madinah selama hampir sebulan. Yang mengepung adalah pasukan kafir Musyrikin yang bersekutu bersama Yahudi. 

Rabu, 15 Januari 2014

CONTOH RPP KLS V ( Lima )



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )


Nama Sekolah   :  SDN ........
Kelas                   :  V (Lima)
Semester            :  1 (satu)
Tema                  :  Bermain dengan benda-benda disekitarnya


I.      Kompetensi Inti
      Bermain dengan benda-benda disekitarnya

II.     Kompetensi Dasar
                                                  
2.1. PPKn
Menunjukkan perilaku cinta tanah air  Indonesia dan bangga terhadap produk Indonesia
2.2. Bahasa Indonesia
Gemar menggali informasi melalui membaca dan mendengarkan dari sumber lain berdasarkan rasa ingin tahu
.
2.3. Matematika
Membuat pola pergeseran tempat duduk secara bergiliran dengan menggunakan gambar denah tempat duduk di kelas secara adil

2.4. Seni Budaya dan Prakarya
Membuat topeng dari berbagai media berdasarkan pengamatan karya topeng nusantara

2.5. PENJASORKES
Mempraktikkan variasi dan  kombinasi pola gerak dasar yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan bola besar dan atau olahraga tradisional

III. Indikator

  3.1. PPKn
3.1.1.   Membiasakan menggunakan produk dalam negeri
3.1.2.   Membiasakan mengkonsumsi makanan tradisional
3.1.3.   Berperilaku sesuai dengan tradisi masyarakat sekitar
3.1.4.   Menunjuk  asal barang  dalam peta / globe
3.1.5.   Membuat tabel benda peninggalan sejarah yang berisi data dan pendapat yang tepat

3.2. Bahasa Indonesia
3.2.1.   Membaca teks yang berisi informasi tentang barang, makanan, dan tradisi yang ada disekitar
3.2.2.   Mencatat pokok-pokok informasi dari sumber  yang didengar
3.2.3.    Membuat daftar benda-benda berdasarkan  sumber  yang didengar

3.3. Matematika
3.3.1.   Menentukan benda-benda sekitar untuk melakukan permainan
3.3.2.   Membentuk kelompok bermain
3.3.3.   Membuat pola untuk melakukan permainan
3.3.4.   Melakukan permainan dengan benda-benda yang ada di kelas
3.4. Seni Budaya dan Prakarya
3.4.1.   Menyebutkan benda-benda sekitar yang dapat dipakai untuk membuat topeng
3.4.2.   Membuat topeng dengan berbagai media

3.5. PENJASORKES
3.5.1.   Memperagakan variasi dan  kombinasi gerak dasar menendang dan menahan bola menggunakan kaki bagian dalam
3.5.2.   Memperagakan variasi dan  kombinasi gerak dasar lempar tangkap bola dengan dengan dua tangan dan satu tangan

IV.Tujuan Pembelajaran

4.1.    PPKn
4.1.1.   Siswa dapat mencintai produk dalam negari
4.1.2.   Siswa dapat memakai produk dalam dalam negeri baik makanan maupun barang
4.1.3.   Siswa memiliki kecintaan yang kuat terhadap makanan tradisonal yang ada di Indonesia
4.1.4.   Siswa dapat mengembangkan produk-produk tradional agar berkembang
4.1.5.   Siswa dapat mengetahui asal/tempat  makanan tradisional
4.1.6.   Siswa mengetahui sejarah dari suatu tempat

4.2.    Bahasa Indonesia
4.2.1.   Dengan membaca cerita, diharapkan siswa dapat mengetahui informasi tentang barang, makanan dan tradisi yang ada disekitar
4.2.2.   Siswa diharapkan dapat mengambil kesimpulan dari bacaan tersebut untuk lebih memahami dari informasi tersebut
4.2.3.   Siswa dapat menyebutkan barang atau benda-benda dari sumber bacaan

4.3.    Matematika
4.3.1.   Siswa dapat menentukan benda-benda disekitar untuk melakukan permainan
4.3.2.   Siswa dapat membuat suatu kelompok untuk menentukan permainan
4.3.3.   Siswa dapat berdiskusi untuk menentukan jenis permainan dengan benda-benda yang ada di dalam kelas
4.3.4.   Siswa dapat bermain dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di kelas

4.4.    Seni Budaya dan Prakarya
4.4.1.   Siswa dapat menentukan bahan-bahan untuk membuat topeng
4.4.2.   Siswa dapat membuat topeng dengan bahan dan media yang ada disekitar

4.5.    Penjas orkes
4.5.1.   Siswa dapat memperagakan variasi dan  kombinasi gerak dasar menendang dan menahan bola menggunakan kaki bagian dalam
4.5.2.   Siswa dapat memperagakan variasi dan  kombinasi gerak dasar lempar tangkap bola dengan dengan dua tangan dan satu tangan



V.  Materi Ajar

5.1.        PPKn
5.1.1.   Menunjukkan contoh perilaku cinta tanah air  Indonesia dan bangga terhadap produk Indonesia
5.1.2.   Memberikan motivasi untuk lebih mencintai kekhasan suatu daerah yang ada dilingkungan sekitar
5.1.3.   Memberikan daftar ciri-ciri khas untuk diketahui dan dicintai oleh siswa

5.2.        Bahasa Indonesia
5.2.1.   Memberikan bacaan yang menunjukkan informasi tentang barang, makanan dan tradisi suatu daerah
5.2.2.   Mengambil kesimpulan dari suatu bacaan dan pemahaman dari suatu bacaan
5.2.3.   Gambaran tentang suatu daerah untuk mengembangkan makanan atau tradisinya

5.3.        Matematika
5.3.1.   Menentukkan benda-benda yang akan dipakai untuk membuat  permainan
5.3.2.   Pengelompokkan siswa untuk dapat bermain
5.3.3.   Melakukkan permainan dengan memanfaatkan benda yang ada di kelas

5.4.        Seni Budaya dan Prakarya
5.4.1.   Menunjukkan contoh gambar topeng dan cara pembuatannya
5.4.2.   Memberikan arahan tata cara pembuatan topeng dengan bahan/media yang ada disekitar

5.5.        Penjas orkes
5.5.1.   Memperagakan   variasi dan  kombinasi gerak dasar menendang dan menahan bola menggunakan kaki bagian dalam
5.5.2.   Memperagakan  variasi dan  kombinasi gerak dasar lempar tangkap bola dengan dengan dua tangan dan satu tangan


VI.Metode Pembelajaran

6.1. PPKn
§   Ceramah
§   Tanya jawab
§   Demontrasi
§   Penugasan

6.2. Bahasa Indonesia
§   Ceramah
§   Tanya jawab
§   Diskusi
§   Penugasan

6.3. Matematika
§   Demontrasi
§   Diskusi
§   Penugasan

6.4. Seni Budaya dan Prakarya
§   Ceramah
§   Tanya jawab
§   Penugasan

6.5. Penjas orkes
§   Ceramah
§   Demontrasi
§   Tanya jawab
§   Penugasan


VII.     Alokasi Waktu

7.1. PPKn
6 x 35 menit

7.2. Bahasa Indonesia
10 x 35 menit

7.3. Matematika
8 x 35 menit

7.4. Seni Budaya dan Prakarya
6 x 35 menit

7.5. Penjas orkes
4 x 35 menit


VIII.    Langkah-Langkah Pembelajaran
& PPKn

A.           Kegiatan Awal
§   Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
§   Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
§   Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
§   Memotivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

B.           Kegiatan Inti
B.1. Ekplorasi
F Guru memberikan  informasi tentang produk-produk Indonesia dan keuntungan apabila memakai produk Indonesia
F Untuk mengetahui peserta didik, guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan produk dalam dalam negeri
F Guru memberikan arahan untuk merangsang peserta didik mencintai produk asli negeri sendiri


B.2. Elaborasi
F Guru memberikan daftar nama produk Indonesia dan membandingkan dengan produk luar negeri
F Peserta didik diarahkan untuk memahami keuntungan memakai produk dalam negeri
F Siswa dan guru bertanya jawab tentang keuntungan memakai produk dalam negeri
F Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum jelas
F Membahas pertanyaan tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh

B.3. Konfirmasi
F memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
F memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan

C.           Kegiatan penutup
§   Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
§   melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
§   memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
yang telah dilakukan


& Bahasa Indonesia

A.           Kegiatan Awal
§   Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
§   Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan
§   Memotivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

B.           Kegiatan Inti
B.1. Ekplorasi
F Mendengarkan penjelasan dari bacaan yang menunjukkan informasi tentang barang, makanan dan tradisi suatu daerah
F Menananggapi pernyataan yang menunjukkan informasi tentang barang, makanan dan tradisi suatu daerah

B.2. Elaborasi
F Sambil mendengarkan, guru membacakan petunjuk arah, siswa diminta menuliskan hal-hal penting dari penjelasan bacaan
F Menceriterakan penjelasan dari bacaan yang menunjukkan informasi tentang barang, makanan dan tradisi suatu daerah
F Membuat daftar makanan dan daerahnya untuk tetap diingat peserta didik 
F Peserta didik memahami informasi tentang barang, makanan dan tradisi suatu daerah
F Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum jelas
F Membahas pertanyaan tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh

B.3. Konfirmasi
F Guru memberikan kata-kata pujian kepada peserta didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran
F Memberikan penguatan  dan penyimpulan dari informasi bacaan.
F Guru memfasilitasi peserta didik memperoleh pengalaman bermakna tentang pemahaman informasi tentang barang, makanan dan tradisi suatu daerah
F Guru memovasi peserta didik yang kurang atau belum berpartisifasi aktif

C.           Kegiatan penutup
§   Membaca buku cerita dan melaporkan isi buku secara tertulis
§   Mengerjakan soal-soal latihan


& Matematika

A.           Kegiatan Awal
§   Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
§   Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan
§   Memotivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam permainan yang akan dilakukan

B.           Kegiatan Inti
B.1. Ekplorasi
F Guru memberikan petunjuk atau arahan pola permainan yang akan diberikan kepada peserta didik
F Dengan bimbingan guru, peserta didik terbagi menjadi beberapa kelompok
F Menentukan benda-benda yang akan dipakai untuk permainan

B.2. Elaborasi
F Membuat pola pergeseran tempat duduk secara bergiliran secara adil
F Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk melakukan pola permainan
F Menguji keterampilan peserta didik dengan mengamati pola permainan masing-masing kelompok
F Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum jelas
F Berdiskusi untuk mendapatkan kesimpulan dari berbagai perbedaan pola permainan
B.3. Konfirmasi
F Guru memberikan kata-kata pujian kepada peserta didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran
F Memberikan penguatan  dan penyimpulan dari informasi bacaan.
F Guru memfasilitasi peserta didik memperoleh pengalaman bermakna tentang pemahaman informasi tentang barang, makanan dan tradisi suatu daerah
F Guru memovasi peserta didik yang kurang atau belum berpartisifasi aktif

C.           Kegiatan penutup
§   Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
§   Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan membuat kesimpulan


& Seni Budaya dan Prakaya
A.           Kegiatan Awal
§   Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
§   Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan
§   Memotivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

B.           Kegiatan Inti
B.1. Ekplorasi
§   Memberikan catatan deduktif-deskriptif tentang jenis karya topeng
§   memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
§   melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
§   memfasilitasi  peserta didik melakukan percobaan pembuatan topeng

B.2. Elaborasi
F Sambil mendengarkan, guru membacakan petunjuk pembuatan topeng  
F Setiap peserta didik mempersiapkan alat dan bahan yang ada
F Peserta didik melakukan pembuatan topeng
F Peserta didik memberikan hasil dari pembuatannya secara individu

B.3. Konfirmasi
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Memberikan penguatan  dan penyimpulan dari hasil pembuatan topeng

C.           Kegiatan penutup
§  Memberikan latihan soal
§  Memberikan soal Pekerjaan Rumah
§  Menutup pelajaran


& Penjaskesorkes

A.           Kegiatan Awal
§   Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, dan pemanasan Inti
§   Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

B.           Kegiatan Inti
B.1. Ekplorasi
§   Mendemonstrasikan tekhnik kerjasama dan permainan yang sportivitas
§   Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
§   memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan lapangan.

B.2. Elaborasi
F guru mempraktekkan gerak variasi dan  kombinasi gerak dasar menendang dan menahan bola menggunakan kaki
F Guru memperagakan variasi dan  kombinasi gerak dasar lempar tangkap bola dengan dengan dua tangan dan satu tangan
F memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
F memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok

B.3. Konfirmasi
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Memberikan penguatan  dan penyimpulan dari gerakan yang telah dilakukan

C.           Kegiatan penutup
§   Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi, proses pembelajaran, berdoa dan bubar





                                                                                        ............, ......................20 ...
Mengetahui                                                                           
  Kepala Sekolah                                                     Guru Kelas



  ..................................                                            ..................................
  NIP :                                                                     NIP :